05 November 2009

Si Pitung akan Tampil di TMII

Rabu, 25 Juni 2008 22:02 WIB

JAKARTA--MI: Bagi orang Betawi (Jakarta), Si Pitung adalah seorang jawara, jago silat dan sekaligus juga pahlawan, tetapi orang Belanda di jaman kolonial sekitar abad 18 menyebutnya sebagai perampok.

Banyak cerita beredar tentang tokoh pemuda tersebut, yang sosoknya pernah diperankan oleh Dicky Zulkarnaen (almarhum) dalam film Si Pitung (1975).

Legenda tentang jawara Betawi itu akan dipentaskan lewat sendratari Si Pitung di Blandongan Anjungan DKI Jakarta di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Minggu, 29 Juni 2008, pukul 20.00 WIB.

Si Pitung memang merampok, tetapi ia melakukannya untuk membantu rakyat miskin yang menderita akibat penindasan para tuan tanah di Betawi pada jaman kolonial, kata H. Sumarno, Kepala Anjungan DKI Jakarta saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Rabu.

Sendratari Si Pitung, katanya, merupakan suguhan utama Paket Acara Khusus Anjungan DKI Jakarta yang digelar dalam rangka memeriahkan peringatan HUT ke-481 Ibukota Jakarta.

Selain bertujuan melestarikan seni tari tradisional Betawi, pertunjukan itu juga dimaksudkan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme.

Apalagi saat ini kita sedang memperingati 100 tahun kebangkitan nasional, kata Sumarno.

Sisa-sisa peninggalan kisah kepahlawanan Si Pitung sampai saat ini masih bisa dilihat di daerah Marunda Pulo, Jakarta Utara, tepatnya di sebuah rumah panggung terbuat dari bahan kayu yang disebut Rumah Si Pitung.

Pitung bukanlah orang asli Marunda Pulo. Rumah bercat merah yang menggunakan namanya merupakan tempat pertemuan Pitung dengan kawan-kawannya, dan juga sebagai tempat ia bersembunyi dari kejaran tentara kompeni.

Pitung belum menikah ketika meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai keturunan satu orang pun.

Menurut cerita, Si Pitung ini leluasa menghadapi tentara kompeni karena tubuhnya kebal, tidak mempan ditembak. Tapi setelah kelemahannya ketahuan, ia tewas ditembak dengan peluru emas, kata Sumarno.

Rencananya, pertunjukan sendratari Si Pitung akan disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan para pejabat Pemda DKI Jakarta, serta undangan lain termasuk para duta besar negara sahabat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar